Tersangka Agus Tai Hamdani ternyata bukan orang yang menjerat leher Angeline, bocah perempuan delapan tahun yang ditemukan tewas dan dikubur di belakang rumah ibu angkatnya setelah hilang selama 25 hari.
Dalam pra-rekonstruksi yang digelarPolresta Denpasar di rumah ibu angkat Angeline di Jalan Sedap Malam No 26 Kesiman, Denpasar, Bali, Kamis (11/6/2015) siang, tidak ada adegan Agus menjerat leher korban.
Penasihat hukum Agus, Haposan Sihombing, seusai mengikuti pra-rekonstruksi mengatakan kliennya melakukan 19 adegan.
"Ini menjadi tugas polisi untuk mengungkap pelaku yang menjerat leher Angeline," ujar Haposan.
Ia mengatakan, dalam pra-rekonstruksi terlihat ada tali namun tidak digunakan oleh Agus untuk menjerat leher Angeline.
Dalam pra-rekonstruksi tergambar Agus membunuh Angeline pada pukul 16.00 Wita dan menguburkan pada pukul 20.00.
Sedangkan, pada petang hari itu Margareith, ibu angkat korban, telah mengetahui Angeline hilang.
Secara logika ketika mengetahuiAngeline hilang seharusnya Margareith mencari keberadaan anaknya di sekeliling rumah.
"Kan mayat itu ada di kamar Agus, baru pada pukul 20.00 dikuburkan. Masak ibu angkatnya tidak mengecek sekeliling rumah. Menjadi tugas kepolisian untuk mengungkap kejanggalan itu," ucap Haposan.
Dalam waktu dekat dirinya akan mencoba menggali fakta‑fakta yang diketahui Agus terkait kasus pembunuhan sadis tersebut.
Ada 19 adegan yang direkakan dalam pra-rekonstruksi untuk memperoleh gambaran secara utuh mengenai kematian anak tersebut.
Menurut Haposan, dari sejumlah adegan tersebut, ada tiga adegan yang mengakibatkan meninggalnya Angeline.
Mulai dari adegan 7 dimana Agus diduga mencekik leher Angeline dengan tangan kiri dan dan tangan kanan.
Setelah mencekik ia kemudian membenturkan kepalanya ke tembok hingga lemas dan meninggal.
Pada adegan ke-9 Agus kemudian membuka celana Angeline dan melakukan kekerasan seksual.
"Adegan ke-10 dia mengambil sprei di samping kamarnya Margareith, dan membungkus jenazah Angeline," jelasnya.
Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustiadi juga mengungkapkan, dalam pra-rekonstruksi tidak terdapat adegan jeratan leher.
Hasil autopsi pada jasad korban ditemukan bekas jeratan tali.
Ia mengatakan, Angeline meninggal karena benturan pada pelipis kanan, pelipis kiri, dan dahi sehingga terjadi pendarahan hebat pada bagian kepala.
"Tahapan autopsi telah selesai," kata Dudut.
Dalam pemeriksaan forensik juga diketahui ada beberapa luka yang diderita Angeline sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Terkait kekerasan seksual, Dudut mengatakan pihaknya tidak dapat melakukan pemeriksaan organ vital korban karena kondisi mayat telah membusuk.
Saat pra-rekontruksi berlangsung, pukul 11.00-12.00 Wita, ratusan warga berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP).
Alhasil kemacetan terjadi di depan rumah Margareith.
sumber: tribunnews.com
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Berita /
Fakta
dengan judul Mengungkap Tangan misterius Yang menjerat leher Bocah Angeline. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://zulbook.blogspot.com/2015/06/mengungkap-tangan-misterius-yang.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Tuesday, 16 June 2015
Ternyata terbukti sudah
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau memang pelakunya sudah tertangkap dan terimakasih untuk bapak hotman paris yang sudah membantu berjalannya persidangan kasus angeline
ReplyDelete