buku
Image and video hosting by TinyPic
Thursday, 31 January 2013

Fotografer Ini Meninggal Setelah Memotret Mobil Justin Bieber!


Paparazzi nampaknya harus berhati-hati jika ingin memburu Justin Bieber. Seperti yang dialami seorang fotografer tepat di Tahun Baru, 1 Januari 2013.

Ia tewas ditabrak mobil tak lama setelah memotret mobil Ferrari milik JB. Kecelakaan ini berlangsung di Sepulveda Boulevard dekat Getty Center Drive, Los Angeles.

Menurut keterangan dari petugas Los Angeles Police Department, fotografer yang identitasnya belum diketahui itu awalnya mencoba memotret mobil Ferrari putih milik JB yang dihentikan oleh polisi lalu lintas California. Setelah memotret, ia bermaksud menyeberang namun malah tertabrak mobil.

Fotografer itu sempat dilarikan ke Ronald Reagan UCLA Medical Center sebelum akhirnya meninggal dunia. Menurut seorang saksi, JB tak berada di dalam mobil saat kejadian berlangsung.

Ini bukan kali pertama, paparazzi malah celaka ketika memburu JB. Agustus 2012 lalu, dua mobil paparazzi saling bertabrakan saat hendak memotret kekasih Selena Gomez. Untungnya tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
sumber: wartague.com
Unknown Berita

Katip Celebi Ilmuwan Muslim Terkemuka Di Abad 17 M


Kontribusinya bagi pengembangan ilmu pengetahuan mendapat pengakuan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), badan PBB yang menangani pendidian, ilmu pengetahuan dan budaya. Meski telah wafat empat abad silam, kiprah dan dedikasi ilmuwan Muslim di era Kekhalifahan Turki Usmani itu masih tetap diakui dan dikenang.

Sang ilmuwan Muslim terkemuka di abad ke-17 M itu biasa dipanggil Katip Celebi. Sejatinya, ia bernama Mustafa bin Abdallah. Katip merupakan geografer dan sejarawan agung yang dimiliki Kekahlifahan Turki Usmani di masa kejayaaannya. Selain dikenal dengan nama  Katip Celebi, saintis Muslim itu juga kerap disapa Hajji Khalifa.



Katip terlahir di Istanbul, Turki pada  1609 M. Sejak kecil, Katip dikenal berotak encer. Di madrasah tempatnya menimba ilmu, Katip merupakan siswa yang cukup menonjol. Ia pun tak puas hanya menimba ilmu di madrasah. Untuk memuskan rasa ingin tahunya yang sangat besar, Katip juga meminta tambahan waktu belajar dari para gurunya dan sering berlatih sendiri.

Ayahnya adalah seorang prajurit di Kekhalifahan Turki Usmani. Katip pun sempat bergabung menjadi anggota militer selama 10 tahun. Ia sempat ikut bertempur besama ayahnya  melawan Abaza Pasa dari Erzurum pada 1634.  Dia juga terlibat dalam ekspansi penaklukkan kota Baghdad, Irak.


Dalam tugas menguasai bekas ibukota pemerintahan kekhalifahan Abbasiyah itu, sang ayah dan paman wafat dalam perjalanan kembali dari Baghdad. Setelah pensiun dari militer, Katip juga pernah menjabat sebagai kepala akuntan pada masa Kalifah kedua Kekhalifahan Turki Usmani.


Meski berkarir di  pemerintahan, dia masih memiliki waktu untuk belajar dan menulis beberapa ensiklopedia yang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam kontemplasi yang sering dilakukannya, Katip menyadari bahwa dunia Islam dari waktu ke waktu semakin menyempit.


Katip pun merasa aktivitas intelektual di dunia Muslim akan semakin surut, sejak dikekangnya para intelektual, sejak abad ke-13 M. Ia gundah menyaksikan madrasah menutup diri dan tidak memberikan pelajaran geografi. Akibatnya dunia Islam semakin menyempit. Padahal kesuksesan politik itu harus didukung oleh perkembangan dan kemampuan intelektual.


Kondisi itu membuatnya tergerak untuk mempelajari geografi. Katip melihat penemuan ilmiah di negara-negara Barat telah berhasil memperkuat pertahanan negaraitu dan membahayakan Kesultanan Turki Usmani. Dia melihat bagaimana imperialisme berkembang bagitu pesat di Barat. Katip pun dengan lantang mengingatkan pentingnya seorang pemimpin negara menguasai dan memahami ilmu geografi."Meskipun sulit untuk mengetahui seluruh permukaan bumi, setidaknya seorang pemimpin negara harus tahu bentuk dan wilayah Turki Usmani,'' papar Katip.


Selain itu, papar dia, seorang pemimpin juga harus tahu perbatasan-perbatasan wilayah Kekhalifahan Turki Usmani dengan negara-negara tetangganya. ''Sehingga, jika suatu saat kita harus berperang dan mempertahankan kedaulatan wilayah, kita tahu di mana harus mengirim tentara. Ini merupakan satu-satunya cara untuk masuk ke provinsi musuh dan mempertahankan batas-batas negara kita,"  tuturnya.


Dia juga mengatakan, seorang pemimpin tidak perlu berkonsultasi kepada orang yang tidak peduli dengan ilmu pengetahuan, meskipun mereka penduduk dalam negeri. Pasalnya, banyak penduduk di Turki Usmani yang tak tahu dan bisa menggambarkan negaranya dengan baik.


Pandangan Katip itu membuktikan bahwa geografi merupakan ilmu yang harus dipelajari, termasuk di dalam madrasah. Sebagaimana seorang ilmuwan, Katip tidak hanya menulis tentang agama dan budaya Islam. Dia ingin melihat seluruh sisi dunia di mana dia hidup. Ia juga tertarik dengan hampir semua disiplin ilmu seperti historiografi, geografi, filsafat serta astronomi.


Ia juga mengauasi hukum Islam hingga Tafsir Alquran serta sufisme dan literatur. Sebagai seorang pemikir agung di zamannya, Katip sangat tertarik dengan  ilmu pengetahuan, terutama yang berkembang di negara-negara Barat. Sehingga, dia sering mencari dan mempelajari naskah-naskah yang bersumber dari Latin dan Yunani. Tak heran, jika ia menguasai kedua bahasa itu.


Katip  pun dikenal sebagai cendekiawan  besar yang selalu berusaha memiliki pengetahuan global secara komprehensif,  tentang apa yang sedang terjadi di bumi. Berbeda dengan para pemikir dan penulis Islam lainnya, Katip selalu berusaha untuk mengetahui sejarah dunia secara benar dan menyeluruh.


Seperti bagaimana kronologi terjadinya sebuah peristiwa, kapan, dan di mana. Bahkan dia berusaha mencari keuntungan setelah bermitra dengan Ihlasi Mehmed Efendi yang mampu berbahasa Latin dan bahasa negara-negara Barat lainnya.


Katip  juga sangat antusias menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan dari Barat ke bahasa Turki. Dia tidak pernah ragu dalam melakukan penerjemahan meskipun hasil terjemahannya kadang-kadang tidak begitu sesuai dengan buku-buku tersebut.


Namun setidaknya dia telah berusaha dengan keras untuk menyumbangkan ilmu pengetahuan kepada dunia Islam. Meski demikian dalam kesempatan lainnya dia juga terus berusaha memperbaiki terjemahan buku-bukunya.


Dalam bukunya, dia pernah menulis nama Mehmed menjadi Muhammed, Maomet, atau Meomet. Dia juga menyebut nama Umar menurut lafal Turki menjadi Ovmer, tidak seperti lafal Arab. Selain itu, dia menyebut negara Palestina sesuai dengan lafal Latin yaitu Falestiya. Nama Selahaddin juga disebut sebagai Saladinus, nama Musa juga disebut dengan Moizes, Mustafa Juga disebut Muvstefa. Dalam melakukan penerjemahan, Katip cenderung tidak konsisten. Tetapi ketika dia memasukkan hasil terjemahan buku-buku Barat ini ke dalam karyanya sendiri, dia berusaha menuliskannya dengan benar.


Bagaimanapun juga, pengetahuan dan karya-karya Katip yang memuat pengetahuannya tentang sejarah, geografi dan bibliografi  telah memberikan informasi yang sangat penting bagi peradaban Islam di Era Turki Usmani.


Sehingga reputasi Katip sangat dikenal dengan baik di seluruh wilayah Kekhalifahan Turki Usmani serta negara-negara Barat. Dia mendapatkan begitu banyak apresiasi baik dari negara-negara Timur maupun Barat. Sang ilmuwan tutup usia pada Oktober 1657 M, ketika menyeruput secangkir kopi. Pada 2007, UNESCO memperingati hari kelahirannya yang ke-400.


Adikarya Sang Cendekiawan


Sepanjang hidupnya, Katip Celebi telah menulis sederet buku yang sangat penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan di dunia Islam. Berikut ini beberapa karya besar yang ditulis sang cendekiawan dari abad ke-17 M itu.


* Jihannuma (Penampakan Dunia)

Buku ini mengkaji dan membahas keadaan geografi dan penduduknya di Kekhalifahan Turki Usman yang sangat luas.

* Lawami al-Nur ( Pembiasan Cahaya)

Buku ini dikerjakan Katip bersama kawannya Mehmed Ihlas Efendi dan diterjemahkan dari Atlas Minor karya G. Mercator-J. Hondius. Karya ini meliputi kondisi geografi negara-negara di Eropa.

* Muntahab-i Bahriye
Buku ini dikerjakan Katip saat melakukan ekspedisi militer ke Pulau Kreta. Buku tersebut ditulis dalam rangka memahami keadaan  wilayah Mediterania.

* Fazlakat al-Tawarih ( Rangkuman Sejarah)
Buku ini berisi sejarah umum dunia Islam mencakup periode ketika alam semesta diciptakan.

* Fazlaka ( Rangkuman )

Buku ini mengungkap sejarah Khalifah  TurkiUsmani antara 1592 hingga 1655 M.

* Takvim al-Tawarih (Almanak Sejarah)

Buku ini berisi rangkaian kejadian yang disusun secara kronologis sejak zaman Nabi Adam sampai tahun 1648 M. Karya ini sudah ditejemahkan ke dalam bahasa Latin, Italia dan Prancis.

* Tuhfat al-Kibar fi Asfar al-Bihâr ( Hadiah untuk yang agung dalam ekspedisi militer angkatan laut).

Karya ini ditulis untuk menghilangkan pandangan negatif terhadap angkatan laut setelah kegagalannya menaklukkan Pulau Kreta. Selain itu, karya ini juga dibuat untuk mengingatkan kejayaan angkatan laut mereka di masa lalu serta memberikan informasi guna memperkuat angkatan laut kekhalifahan.

* Irshad al-hiyara ila tarah al-Yunan wa al-Rum wa al-Nasara (Panduan terbaik sejarah Yunani, Bizantium dan Orang Kristen).

Buku ini ditulis dengan tujuan memberikan informasi kepada kekhalifahan Utsmani tentang agama orang-orang Barat termasuk kehidupan sosial dan politiknya.

* Tarih Kostantiniyya wa Kayasira ( Sejarah Istanbul dan Para Kaisar)


Buku ini ditulis Katip untuk menjelaskan tentang Istanbul. Buku ini juga meliputi penyebaran Islam, runtuhnya Bulgaria, Bizantium, Seljuk, Perang Salib, kanal-kanal, serta peristiwa kebakaran di Istanbul. Dalam karyanya berjudul Muluk-i Kuffar Tarihi ( Sejarah Raja-raja Orang Kafir ), dia menerjemahkan sebagian buku sejarah Eropa berjudul Chronik karya Johann Carion.


* Tuhfat al-Ahyar fi al-Hikam wa al-Amsal wa al-Ash'ar ( Hadiah istimewa dari kata-kata bijak, kata-kata mutiara dan puisi)
Buku ini merupakan kamus yang disusun secara ensiklopedia berisi humor, filsafat , legenda, dunia satwa, anekdot, juga mutiara kehidupan.

* Kashf al-Zunun (Pengungkapan Asumsi).
Buku ini berisi informasi mengenai bibliografi dunia Islam. Buku ini, dikerjakan oleh Katip selama dua puluh tahun. Selain itu dia juga menulis Sullam al-Wusul ila Tabakat al-Fuhul (Makna keberhasilan bagi orang-orang terbaik) yang berisi tentang biografi pengarang-pengarang buku yang menginspirasi karya-karyanya.
Unknown Biografi

5 HARI SETELAH DISEMBELIH AYAM INI TETAP HIDUP


Memasuki hari kelima pasca disembelih pemiliknya, ayam ajaib yang terdapat di Desa Semerah, Kecamatan Sitinjau Laut, masih tetap hidup meskipun dengan kondisi organ vital terpotong.

Meski lehernya sudah terbuka sebagian, sudah empat hari ayam ini tak mau mati. Malah masih makan.

"Ya, ayam yang kami sembelih lima hari yang lalu masih tetap hidup. Bahkan ayam tersebut masih makan seperti biasa, hanya saja makanan yang dimakannya tidak sampai ke perut, karena saluran makanannya sudah terputus,” ujar Afriadi, pemilik ayam tersebut, kapada Tribun Jambi, Kamis (3/2/2011).

Menurutnya, karena merasa kasihan melihat ayamnya tersebut, ia mencoba memberi ayam ajaib itu makan, dengan cara menyuntikkan air nasi dan minum melalui saluran makanan yang terputus, tanpa melewati mulut.

"Air nasi kami suntikkan lewat lobang saluran makanan yang sudah terpotong. Kami tidak tahu apakah dengan cara seperti itu ayam ini bisa bertahan. Kami tidak tega membiarkannya begitu saja,” katanya.

Rencananya ayam tersebut akan dibunuh, karena Afriadi tidak tega melihat ayam tersebut tetap hidup dengan kondisi leher tergorok. Namun jika ada orang yang bisa menyambung kembali leher yang tergorok tersebut, ia bersedia menyerahkan ayamnya itu.

"Rencana akan saya bunuh. Karena jika tetap hidup ia pasti akan menderita. Hanya saja ayam tersebut tidak akan kami makan, karena tidak ada lagi keluarga yang mau memakannya, rencananya setelah dibunuh akan dikubur,” katanya.

Sebelum disembelih, sebenarnya ayam jantan itu sudah pernah ditawarkan kepada warga untuk membelinya, namun banyak yang menolak karena menganggap ayam itu tidak bagus. Karena tidak ada yang mau beli, akhirnya disembelih.

"Saat ini ayam ajaib tersebut hanya dikurung dalam kandang kecil yang ada disamping rumah, karena jika lepas takut diganggu ayam lain, apalagi kondisi fisiknya yang sudah tidak sempurna lagi,” tambahnya.

Sebelumnya, fenomena ayam yang tetap hidup setelah disembelih selama lima hari tersebut, sempat membuat sejumlah dokter hewan menjadi kebingungan, karena merasa peristiwa tersebut langka dan tidak mungkin terjadi secara logika.

Dokter hewan, Verry Irvan, yang datang langsung melihat ayam tersebut, juga mengaku heran. Saya saja yang dokter hewan bingung apa lagi jika yang melihatnya adalah masyarakat biasa,” katanya.

Secara medis, ayam tersebut sudah lama mati, karena semua saluran vital seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan pembuluh darah sudah putus. Dengan demikian, ayam tersebut tidak bisa lagi bernapas dan bisa kehabisan darah.

"Ini memang kejadian yang sangat luar biasa. Ayam tersebut hanya mengandalkan hidup dengan syaraf sum-sum tulang belakang, tanpa ada menggunakan saluran pernapasan. Kalau dibawa ke dukun pasti ayam ini dianggap ayam ajaib,” katanya.

Imam Syamil, Sang Mujahid Perkasa Dari Pegunungan Kaukasus


Nun jauh di pegunungan kaukasus, 1830, pasukan Tsar Rusia di bawah pimpinan Jenderal Turman mulai bergerak. Ribuan prajurit itu siap dan waspada untuk berperang dengan persenjataan lengkap. Peperangan kali ini cukup menyulitkan pasukan Rusia, sebab yang akan mereka taklukkan adalah bangsa Chechen yang punya kawasan strategis dan banyak siasat.
Sejenak kemudian terdengar sebuah letusan, terjadilah baku tembak, desing peluru beradu dengan pedang dan panah. Darah muncrat dimana-mana. Satu persatu prajurit dari kedua belah pihak jatuh bergelimangan darah. Itulah peperangan pertama rakyat Chechen dan Daghestan melawan pasukan Kaisar Tsar Rusia. Dengan gagah berani rakyat Chechen melawan.


Perang dahsyat itu melahirkan legenda yang tak pernah redup hingga sekarang, yang melejitkan nama Imam Syamil Desayev. Ia adalah pemimpin sekaligus inspirator jihad yang tak mungkin terlupakan. Ia adalah prajurit berperawakan kekar dan tinggi, gagah berani, gigih, dan pantang menyerah.
Tenaganya luar biasa, ia juga tangkas. Keberaniannya sangat dikagumi oleh lawan maupun kawan.
Imam Syamil Dasayev lahir di Daghestan pada tahun 1799, tanggal lahirnya tidak pernah disebutkan. Seperti kisah-kisah lainnya, sejarahnya hidupnya sangat sedikit ditulis orang. Yang ada hanyalah beberapa catatan sejarah yang tidak berurutan hingga tak mudah mengenal sosok pahlawan ini lebih dekat. Ia adalah salah satu dari tiga orang pendiri sebuah gerakan jihad di kawasan Daghestan dan Chehnya, Rusia.
Bersama Mullah Qazi Muhammad dan Hamzah Beg, gerakan jihadnya sangat mesyhur dengan nama gerakan Muridisme. Sebuah kelompok Tarekat Naqsyabandiyah yang mengangkat senjata melawan kekuasaan sewewenang kekuasaan Tsar Rusia. Bersama Mullah Qazi Muhammad, ia dikenal sebagai pemersatu bangsa Daghestan dan Chechen.
Pada masa mudanya, Imam Syamil dikenal sebagai pemuda yang kalem tetapi mempunyai jiwa semangat perjuangan yang luar biasa. Kemahirannya bermain pedang dan tombak serta berlari dan melompat, tidak ada dapat menandingi. Ia dapat melompat diatas parit dengan mudah yang lebarnya sembilan meter, atau berjalan diatas tali yang dipegang oleh dua orang yang cukup tinggi. Ia biasa biasa bertelanjang dan berjalan tanpa alas kaki. Cuaca perbukitan kaukasus yang sangat dingin sama sekali tak berpengaruh atas keperkasaannya.
Ia bertetangga dengan seorang ulama atau Mullah terkenal yaitu Syekh Qazi Muhammad. Setelah Syekh Qazi, ia adalah tokoh kedua gerakan muridisme yang terkenal keberaniannya di kawasan Chehnya sampai lembah Kaukasus. Belakangan ia juga sebagai muballig dan Ulama. Banyak penduduk disekitar lembah kaukasus masuk Islam berkat dakwahnya. Di lain pihak kekaisaran Tsar Rusia berusaha memperluas wilayah dengan menaklukkan wilayah Daghestan dan Chehnya. Maka bersama Mullah Qazi Muhammad ia mengeluarkan fatwa Juhad.
Pada 1830, dengan persenjataan sederhana pasukan Chechen dipimpin Imam Syamil berhasil mematahkan pasukan Tsar Rusia. Pasukan Syamil yang dari Daghestan membantu pasukan muslim dari wilayah Kaukasus. Dalam kesaksiannya, Jenderal Turman yang di tunjuk oleh kaisar Rusia, Nicholas untuk memimpin pasukan Rusia menuturkan keperkasaan dan kepahlawanan pasukan Chehnya.
Dalam laporannya kepada Tsar Nicholas, ia menulis, “Pasukan Chehnya mengepung dan menmbaki sebuah rumah dari segala penjuru. Matahari telah terbenam, dan penghamcuran rumah-rumah hanya diterangi oleh nyala merah api berkobar. Orang bertekad untuk mati. Mereka mendendangkan kematian dalam paduan suara. Mula-mula suaranya keras, tetapi makin lama makin merendah, jumlah mereka semakin berkurang, karena mati tgerbakar. Tiba-tiba pintu rumah yang terbakar didobrak orang. Diberanda berdiri tegak seorang lelaki bertelanjang dada, dengan sebilah pedang di tangan, ia melangkah menghampiri kami, ditengah tembakan senapan mesin, ia melompat tinggi ke udara, jatuh, lalu berdiri, lalu berdiri tegak, lalu perlahan-lahan roboh, jatuh dan mati ditanah kelahirannya. Lima menit kemudian pemandangan serupa terulang seorang lelaki melompat, menumpahkan peluru sambil mengacungkan pedang menyibak dua regu pasukan Tsar Rusia, kemudian roboh terkena Bayonet. Tetapi, tak seorangpun yang tertangkap hidup-hidup. Tujuh puluh dua orang gugur dalam kobaran api..”
Itulah pertempuran dahsyat yang dilakukan oleh pasukan Imam Syamil. Kala kitu hanya dua orang yang berhasil lolos dari kepungan pasukan Tsar Rusia, yaitu Imam Syamli Desayev dan Mullah Qazi Muhammad. Sejarawan Mesir, Maryam Jamilah, sempat pula melukiskan kepahlawanan itu.
Imam Syamil mundur sambil menggendong anaknya yang lain, yang masih bayi. Namun ia tetap melancarkan serangan perlawanan dengan bergerilya dari Daghestan utara, disana pula ia dengan pasukan mujahidinChehnya memperoleh kemenangan gilang gemilang.
Taktik gerilya yang bagaikan siluman sangat ditakuti oleh pasukan Tsar Rusia, gerakan cepat dan sulut di deteksi. Pasukan mujahidin melakukan taktik hit and run. Tiba-tiba menyerang telak, dan dengan sekejap lari ke hutan. Tak ayal pasukan Rusia amat kelelahan, dan semangat mereka mengendur. Perlawanan gerilya ini berlangsung tak kurang dari satu dasawarsa. Dilain pihak pasukan mujahidin sendirimulai jenuh, apalagi ketika ibu Imam Syamil sendiri memintanya menyerah.
Mendengar imbauan sang ibu, Imam Symail dan pasukannya kemudian melakukan itikaf dan berpuasa di masjid selama tiga hari tiga malam. Pada hari ketiga ia keluar dari masjid, badannya kurus, wajahnya pucat. Ia lalu berpidato, “Semoga damai sejahtera berlimpah atas Rasulullah SAW, maka izinkanlah hukuman yang adil dilaksanakan sebagai contoh bagi semua kaum mukmin. Adalah kehendak Allah bahwa siapapun yang menyetujui permohonan yang memalukan untuk menyuruh rakyatku menyerah, harus menerima hukuman seratus dera, dan ia adalah ibuku!”
Beberapa saat kemudian terjadi peristiwa mengharukan. Pada deraan kelima, sang ibu jatuh pingsan. Maka Imam Syamil menghampirinya dan menjatuhkan diri di kaki sang ibu. Sesaat kemudian ia menatap langit dan berseru lembut, “Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya, wahai penghuni surga, engkau telah mendengar doa yang telah kupanjatkan setulus hati, dan mengizinkanku untuk menanggung deraan-deraan selebihnya yang semula dikenakan terhadap ibuku. Semua deraan aku terima dengan senang sebagai hadiah yang ternilai harganya.”
Kemudian ia menanggalkan pakaian dan menerima deraan para Algojo sebagai pengganti sang ibu. Setelah selesai ia mengenakan pakaiannya kembali dan berjalan tertatih-tatih di tengah khalayak. Di luar ketangkasan, keperkasaan dan keteguhan hatinya, sesungguhnya Imam Syamil dikenal sebagai sosok yang lemah lembut. Musuh-musuhnya sering takjub menyaksikan sikapnya yang santun.
Meski berhadapan dengan kekuatan pasukan Tsar Rusia yang diperlengkapi dengan persenjataan yang lebih lengkap, pasukan mujahidin Chehnya tak mudah menyerah. Hal itu terjadi ketika pada 25 Agustus 1859 pasukan Tsar Rusia melancarkan serangan dahsyat. Karena kaum mujahidin pantang menyerah, jenderal Barkatisnky terpaksa melakukan taktik negosiasi damai. Dan akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Imam Syamil terpaksa menyerahkan diri, dan diperlakukan dengan penuh hormat oleh pasukan Tsar Rusia.
Agar perlawanan rakyat Chehnya agak mengendur, pada tanggal 4 Februari 1871 Tsar Nicholas mengizinkan Imam Syamil menunaikan ibadah haji. Tak lama kemudian sang pahlawan dan mujahid besar inipun menghadap sang Khalik di kota suci Madinah.
Semangat Imam Syamil senantiasa dikagumi sepanjang masa, bahkan sampai di abad ke 20, sampai-sampai sastrawan besar Rusia, Solzenitsyn sangat mengaguminya. Dalam masa pengasingannya di Siberia, ia menulis, “Tak seorangpun sanggup melumpuhkan semangat dan mentalitas yang membaja.”.
Unknown Biografi

Kreatif, Kulit telur di jadikan kerajinan patung ayam


Kerajinan tangan yang sangat kreatif dan mengagumkan, kulit telur dijadikan patung yang sama persis dengan ayam, tampak bentuk bulu dan jenggernya yang sangat mirip dengan ayam sungguhan.
Unknown Fakta

SAYYID SABIQ (Ulama Bersahaja, Khadim as-Sunnah)

 ”Sayyid Sabiq RAH tidak pernah bosan untuk mengingatkan kaum Muslimin akan posisi mereka di tengah umat yang lain dan bahwa mereka wajib memegang kendali kehidupan agar bisa menggapai kebahagiaan dan membuat orang lain berbahagia.”

Syaikh Sayyid Sabiq dilahirkan tahun 1915 H di Mesir dan meninggal dunia tahun 2000 M. Ia merupakan salah seorang ulama al-Azhar yang menyelesaikan kuliahnya di fakultas syari’ah. Kesibukannya dengan dunia fiqih melebihi apa yang pernah diperbuat para ulama al-Azhar yang lainnya. Ia mulai menekuni dunia tulis-menulis melalui beberapa majalah yang eksis waktu itu, seperti majalah mingguan ‘al-Ikhwan al-Muslimun’. Di majalah ini, ia menulis artikel ringkas mengenai ‘Fiqih
Thaharah.’ Dalam penyajiannya beliau berpedoman pada buku-buku fiqih hadits yang menitikberatkan pada masalah hukum seperti kitab Subulussalam karya ash-Shan’ani, Syarah Bulughul Maram karya Ibn Hajar, Nailul Awthar karya asy-Syaukani dan lainnya.

Syaikh Sayyid mengambil metode yang membuang jauh-jauh fanatisme madzhab tetapi tidak menjelek-jelekkannya. Ia berpegang kepada dalil-dalil dari Kitabullah, as-Sunnah dan Ijma’, mempermudah gaya bahasa tulisannya untuk pembaca, menghindari istilah-istilah yang runyam, tidak memperlebar dalam mengemukakan ta’lil (alasan-alasan hukum), lebih cenderung untuk memudahkan dan mempraktiskannya demi kepentingan umat agar mereka cinta agama dan menerimanya. Beliau juga antusias untuk menjelaskan hikmah dari pembebanan syari’at (taklif) dengan meneladani al-Qur’an dalam memberikan alasan hukum.

Juz pertama dari kitab beliau yang terkenal “Fiqih Sunnah” diterbitkan pada tahun 40-an di abad 20. Ia merupakan sebuah risalah dalam ukuran kecil dan hanya memuat fiqih thaharah. Pada mukaddimahnya diberi sambutan oleh Syaikh Imam Hasan al-Banna yang memuji manhaj (metode) Sayyid Sabiq dalam penulisan, cara penyajian yang bagus dan upayanya agar orang mencintai bukunya.

Setelah itu, Sayyid Sabiq terus menulis dan dalam waktu tertentu mengeluarkan juz yang sama ukurannya dengan yang pertama sebagai kelanjutan dari buku sebelumnya hingga akhirnya berhasil diterbitkan 14 juz. Kemudian dijilid menjadi 3 juz besar. Belaiu terus mengarang bukunya itu hingga mencapai selama 20 tahun seperti yang dituturkan salah seorang muridnya, Syaikh Yusuf al-Qardhawi.

Banyak ulama yang memuji buku karangan beliau ini yang dinilai telah memenuhi hajat perpustakaan Islam akan fiqih sunnah yang dikaitkan dengan madzhab fiqih. Karena itu, mayoritas kalangan intelektual yang belum memiliki komitmen pada madzhab tertentu atau fanatik terhadapnya begitu antusias untuk membacanya. Jadilah bukunya tersebut sebagai sumber yang memudahkan mereka untuk merujuknya setiap mengalami kebuntuan dalam beberapa permasalahan fiqih.

Buku itu kini sudah tersebar di seluruh pelosok dunia Islam dan dicetak sebagian orang beberapa kali tanpa seizin pengarangnya. Tetapi, ada kalanya sebagian fanatisan madzhab mengkritik buku Fiqih Sunnah dan menilainya mengajak kepada ‘tidak bermadzhab’ yang pada akhirnya menjadi jembatan menuju ‘ketidak beragamaan.’

Sebagian ulama menilai Sayyid Sabiq bukanlah termasuk penyeru kepada ‘tidak bermadzhab’ sekali pun beliau sendiri tidak berkomitmen pada madzhab tertentu. Alasannya, karena beliau tidak pernah mencela madzhab-madzhab fiqih yang ada dan tidak mengingkari keberadaanya.

Sementara sebagian ulama yang lain, mengkritik buku tersebut dan menilai Syaikh Sayyid Sabiq sebagai orang yang terlalu bebas dan tidak memberikan fiqih perbandingan sebagaimana mestinya di dalam mendiskusikan dalil-dalil naqli dan aqli serta melakukan perbandingan ilmiah di antaranya, lalu memilih mana yang lebih rajih (kuat) berdasarkan ilmu. Apa yang dinilai para penentangnya tersebut tidak pada tempatnya. Sebenarnya buku yang dikarang Sayyid Sabiq itu harus dilihat dari sisi untuk siapa ia menulis buku itu. Beliau tidak menulisnya untuk kalangan para ulama tetapi untuk mayoritas kaum pelajar yang memerlukan buku yang mudah dan praktis, baik dari sisi format atau pun content (isi).

Di antara ulama yang mengkritik buku tersebut adalah seorang ulama hadits yang terkenal, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani yang kemudian menulis buku ‘Tamaamul Minnah Bitta’liq ‘ala Fiqhissunnah”. Kitab ini ibarat takhrij bagi hadits-hadits yang terdapat di dalam buku fiqih sunnah.

Syaikh Sayyid Sabiq merupakan sosok yang selalu mengajak agar umat bersatu dan merapatkan barisan. Beliau mengingatkan agar tidak berpecah belah yang dapat menyebabkan umat menjadi lemah. Beliau juga mengajak agar membentengi para pemudi dan pemuda Islam dari upaya-upaya musuh Allah dengan membiasakan mereka beramal islami, memiliki kepekaan, memahami segala permasalahan kehidupan serta memahami al-Qur’an dan as-Sunnah. Hal ini agar mereka terhindar dari perangkap musuh-musuh Islam.

Beliau juga pernah mengingatkan bahwa Israel adalah musuh bebuyutan umat ini yang selalu memusuhi kita secara berkesinambungan. Beliau pernah bertemu dengan salah seorang pengajar asal Palestina yang bercerita kepada beliau, “Suatu kali saya pernah melihat seorang Yahudi sangat serius duduk menghafal Kitabullah dan hadits-hadits Rasulullah. Lalu saya tanyakan kepadanya, ‘Kenapa kamu melakukan ini.?’ Ia menjawab, ‘Agar kami dapat membantah kalian dengan argumentasi. Kalian adalah orang-orang yang reaktif dan sangat sensitif, karena itu kami ingin mengendalikan lewat sensitifitas kalian itu. Jika kami berdebat dengan kalian, kami akan menggunakan ayat-ayat dan hadits Nabi kalian. Kami juga akan menyebutkan sebagian permisalan dalam bahasa Arab yang mendukung permasalahan kami sehingga kalian bertekuk lutut terhadap seruan kami dan mempercayai kebenarannya.” (sumber: beberapa situs Islam berbahasa Arab)
Unknown Biografi

Kareem Abdul Jabbar Lompatan Iman Raja Basket

Sosok Kareem Abdul Jabbar diakui banyak pemain basket sebagai salah satu pemain basket terbesar sepanjang masa. Shooting, Slam dunk, rebound, block , maupun aksi lainnya, sangat memukau. Tak jarang, lawannya dibuat kesulitan untuk membendung agresivitas pemain bertinggi badan 2,18 meter ini.
Dengan dukungan postur tubuhnya yang sangat tinggi, Kareem Abdul Jabbar sering kali melakukan aksi yang brilian. Lompatannya sering mengundang kagum para penonton maupun tim lawan. Atas aksi dan kesuksesannya membawa klubnya meraih tangga juara, Kareem Abdul Jabbar pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik di kompetisi liga bola basket Amerika Serikat (NBA  Most Valuable Player ). Predikat itu diraihnya sebanyak enam kali.
Selama bermain di ajang NBA, ia berhasil membukukan rekor sebagai pencetak angka tertinggi sepanjang masa dengan 38.387 poin. Karenanya, ia mendapat julukan ‘Raja Bola Basket’. Dan berkat prestasinya ini, 19 kali ia terpilih untuk memperkuat tim NBA All-Star.

Karier pria kelahiran New York City, 16 April 1947, di ajang bola basket Amerika dimulai ketika bermain untuk tim bola basket kampus, Universitas California, Los Angeles (UCLA). Aksi-aksinya di tim UCLA, mendapat perhatian serius para pelatih basket Amerika Serikat saat itu.
Dan tahun 1969, ia mendapat tawaran bermain di level kompetisi basket tertinggi di Amerika Serikat (NBA) dengan bergabung bersama klub Milwaukee Bucks. Di klub barunya ini, ia turut memberi andil besar dengan merebut juara NBA tahun 1970-1971.
Pada 1975, ia bergabung dengan tim basket asal Kota Los Angeles, LA Lakers. Di klub inilah karier Kareem makin melesat. Ia berhasil membawa La Lakers merebut sejumlah gelar juara untuk klubnya. Di samping itu, ia juga berhasil merebut gelar pribadi, yakni sebagai pemain terbaik NBA. Di klub ini, ia bermain sejak 1975-1989.
Masuk Islam
Atas aksi-aksinya yang hebat itu, Kareem menjadi salah satu pemain andalan NBA All-Star dan Amerika Serikat dalam ajang Olimpiade. Ia juga menjadi pemain kebanggaan negeri Paman Sam tersebut. Tak hanya itu, ia juga merupakan pemain kebanggaan umat Islam di seluruh dunia.
Ya, pemain bernama lengkap Ferdinand Lewis Alcindor Junior (Jr) ini, adalah salah seorang atlet NBA pemeluk Islam. Ia mendeklarasikan diri sebagai seorang Muslim pada saat kariernya tengah menanjak.
Saat itu, seusai mempersembahkan gelar juara NBA untuk Milwaukee Bucks tahun 1971, dan pada saat yang sama merebut gelar pemain terbaik ( Most Valuable Player , MPV) dan ‘Rookie of the Year’ (Pendatang baru terbaik) di Liga NBA, Kareem menyatakan diri memeluk Islam. Perpindahan kepercayaan dari Katolik menjadi Muslim ini, dirasakannya sebagai sebuah lompatan tertinggi selama hidupnya.
Ayahnya, Ferdinand Lewis Alcindor Sr, dan ibunya, Cora Lilian, adalah seorang pemeluk Katolik. Karenanya, sejak kecil ia mendapatkan pendidikan di sekolah Katolik. Oleh kedua orang tuanya, ia dimasukkan ke Saint Jude School. Ketika duduk di bangku SMA, ia berhasil membawa tim basket sekolahnya menjuarai New York City Catholic Championship.
Perkenalan Kareem dengan ajaran Islam terjadi lewat salah seorang temannya yang bernama Hamaas Abdul Khaalis. Ia mengenal Hamaas melalui ayahnya. Seperti halnya sang ayah yang seorang musisi jazz, Hamaas juga pernah mengeluti musik jazz. Dia adalah mantan drumer jazz. Dari Hamaas inilah, kemudian Kareem belajar banyak mengenai Islam. Ia juga sempat berkenalan dengan Muhammad Ali (Cassius Clay) yang sudah menjadi Muslim.
Nama budak
Setelah banyak belajar Islam dari Hamaas, tekadnya untuk memeluk Islam pun semakin bulat. Atas ajakan Hamaas, ia kemudian mendatangi sebuah pusat kebudayaan Afrika di Harlem, di mana kaum Muslimin menempati lantai lima gedung itu. ”Saya pergi ke sana dengan mengenakan jubah Afrika yang berwarna-warni,” terangnya.
Kepada seorang pemuda yang ditemuinya di pusat kebudayaan Afrika ini, ia mengutarakan niatnya untuk menjadi seorang Muslim. Di hadapan mereka, ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Ketika pertama kali mengucapkan kalimat syahadat, mereka memanggilnya dengan Abdul Kareem.
Namun, Hamaas berkata, ”Anda lebih tepat sebagai Abdul-Jabbar.” Sejak saat itu, bertepatan dengan tanggal 1 Mei 1971 atau sehari setelah Milwaukee Bucks memenangi kejuaraan NBA, ia memutuskan untuk mengganti namanya dari Ferdinand Lewis Alcindor Jr menjadi Kareem Abdul-Jabbar. Keputusan untuk mengganti nama tersebut, menurut Kareem, juga didorong keinginan untuk menguatkan identitasnya sebagai orang Afro-Amerika dan sebagai seorang Muslim.
”Saya tidak akan menggunakan nama Alcindor. Secara literal itu adalah nama budak. Ada seorang laki-laki bernama Alcindor yang membawa keluarga saya dari Afrika Barat ke kepulauan Dominika. Dari sana mereka pergi ke kepulauan Trinidad, sebagai budak, dan mereka mempertahankan namanya. Mereka adalah budak-budak Alcindor. Jadi, Alcindor adalah nama penyalur budak. Ayah saya melacak hal ini di tempat penyimpanan arsip,” terangnya.
Sebagai anak satu-satunya, keputusan Kareem untuk memeluk Islam sempat membuat khawatir kedua orang tuanya. Namun, kekhawatiran tersebut berhasil ia tepis. ”Mereka tahu saya bersungguh-sungguh. Saya pindah agama bukan untuk ketenaran. Saya sudah menjadi diri saya sendiri, dan melakukan itu dengan cara saya sendiri, apa pun konsekuensinya.”
Baginya, Islam adalah anugerah dan hidayah Allah yang tertinggi dalam menunjukkan jalan kebenaran bagi umat manusia.
Rajin Belajar
Di sela-sela kesibukannya bermain basket, Kareem masih sempat meluangkan waktu untuk mendalami Islam. ”Saya beralih ke sumber segala ilmu. Saya mempelajari bahasa Arab. Saya mulai membaca Alquran dalam bahasa Arab. Saya dapat menerjemahkannya dengan bantuan kamus. Untuk menerjemahkan tiga kalimat saya membutuhkan waktu 10 jam, tetapi saya memahami apa yang
dimaksudkan secara gramatikal,” ujarnya.
Namun, diakui dia, cukup sulit baginya untuk bisa menunaikan kewajiban shalat lima kali setiap hari. Kesulitan untuk menjalankan shalat lima waktu ini, terutama dirasakan ketika ia sedang bermain. ”Saya terlalu capai untuk bangun melakukan shalat Subuh. Saya harus bermain basket pada waktu Maghrib dan Isya. Saya akan tertidur sepanjang siang di mana saya seharusnya melakukan shalat Zuhur. Begitulah, saya tidak pernah bisa menegakkan disiplin itu,” paparnya.
Begitu juga tatkala bulan Ramadhan tiba. Aktivitasnya yang cukup padat di lapangan, terkadang memaksanya untuk membatalkan puasa. Untuk membayar utang puasanya ini, Kareem selalu mengeluarkan fidyah.
”Karena saya tidak dapat berpuasa di bulan Ramadhan, saya selalu memberi makan sebuah keluarga. Saya memberi sedekah. Saya memberi uang kepada rekan sesama Muslim dan mengatakan kepadanya untuk apa uang itu.” Pada 1973, Kareem mengunjungi Makkah, dan menunaikan ibadah haji.
Pada 28 Juni 1989, setelah 20 tahun menjalani karier profesionalnya, Kareem memutuskan untuk berhenti dari ajang NBA. Sejak berhenti bermain, menurut Kareem, dirinya menjadi semakin baik dan dapat menjalankan semua kewajibannya sebagai seorang Muslim.
”Saya rasa saya harus beradaptasi untuk hidup di Amerika. Yang dapat saya harapkan hanyalah semoga pada Hari Akhir nanti Allah rida atas apa yang telah saya lakukan,” tukasnya.
Antara Akting, Menulis, dan Melatih
Setelah pensiun bermain basket, berbagai tawaran datang kepadanya. Namun, bukan tawaran untuk melatih sebuah tim bola basket, melainkan tawaran untuk beradu akting di depan kamera. Dunia akting sebenarnya bukan merupakan hal yang baru bagi seorang Kareem Abdul-Jabbar. Ketika masih memperkuat LA Lakers, ia pernah bermain di film  Game of Death yang dirilis tahun 1978. Di film laga ini, ia harus beradu akting dengan Bruce Lee. Tawaran untuk bermain kedua kalinya di film layar lebar datang di tahun 1980. Saat itu ia harus memerankan tokoh kopilot Roger Murdock dalam film komedi  Airplane! .
Penampilan Kareem di layar televisi dan film tidak berhenti sampai di situ. Ia tercatat pernah bermain di sejumlah serial televisi di Amerika Serikat. Di antaranya adalah serial komedi situasi Full House, Living Single, Amin, Everybody Loves Raymond, Martin, Different Strokes, The Fresh Prince of Bel-Air, Scrubs , dan  Emergency! . Dia juga muncul di film televisi  Stepen King’s The Stand dan  Slam Dunk Ernest . Di serial  Full House , ia harus beradu akting dengan anaknya sendiri, Adam.
Pada 1994, Kareem juga menjajal peruntungannya di balik layar dengan menjadi  co-producereksekutif dari film televisi  The Vernon Johns Story . Kemudian pada 2006, ia tampil dalam acara The Colbert Report . Pada 2008 ia berperan sebagai seorang manajer panggung dalam  Nazi Gold .
Di luar dunia akting, ternyata ayah dari Habiba, Sultana, Kareem Jr, Amir, dan Adam ini memiliki bakat yang lain, yakni dalam bidang tulis menulis. Selain dikenal sebagai pemain basket dan bintang film, Kareem juga dikenal sebagai seorang penulis buku. Ia sudah menulis sedikitnya tujuh buku yang kesemuanya  best seller .
Buku-buku hasil karyanya, antara lain  Giant Steps yang ditulisnya bersama Peter Knobler (1987), Kareem (1990),  Selected from Giant Steps (1999),  Black Profiles in Courage: A Legacy of African-American Achievement yang ditulisnya bersama Alan Steinberg (1996),  A Season on the Reservation: My Sojourn with the White Mountain Apaches yang ditulisnya bersama Stephen Singular (2000),  Brothers in Arms: The Epic Story of the 761st Tank Battalion dan  WWII’s Forgotten Heroes yang ditulisnya bersama Anthony Walton (2005), dan  On the Shoulders of Giants: My Journey Through the Harlem Renaissance yang ditulisnya bersama Raymond Obstfeld (2007).
Kendati demikian, olahraga basket tidak bisa dipisahkan dari diri Kareem. Salah satu keinginan terbesarnya saat ini adalah bisa melatih salah satu klub NBA. Setelah memutuskan berhenti bermain, posisi tertinggi Kareem hanya sebagai asisten pelatih sejumlah klub NBA. Los Angeles Clippers dan Seattle SuperSonics menggunakan jasanya untuk melatih center muda Michael Olowokandi dan Jerome James.
Pada 2005, ia kembali ke Lakers sebagai asisten khusus pelatih kepala Phil Jackson. Tugasnya mengasah kemampuan center muda Lakers, Andrew Bynum. Ia dinilai berhasil dengan semakin meningkatnya performa Bynum. Musim lalu, Kareem berjasa mengantarkan Lakers juara NBA dengan kontribusi 14 poin dan delapan  rebound per  game .
Ia juga pernah menjadi pelatih kepala, tapi hanya di tim sekelas Oklahoma Storm. Tim ini bermain di United States Basketball League pada 2002, sebuah liga kelas bawah tempat para pemain mengasah kemampuan sebelum berkiprah di NBA atau liga-liga lain. dia/sya/taq
Biodata :
Nama Asli : Ferdinand Lewis Alcindor Jr
Nama Muslim : Kareem Abdul Jabbar
Masuk Islam : 1971
Lahir : New York City, 16 April 1947
Orang Tua : Ferdinand Lewis Alcindor Sr dan Cora Lilian
Klub Pertama : Tim Basket UCLA
Klub Profesional :
- Milwaukee Bucks (1969-1975)
- LA Lakers (1975-1989)
Penghargaan:
- Enam kali NBA MPV (1971-1972, 1974, 1976-1977, 1980)
- 19 kali menjadi tim NBA All Star (1970-1977 dan 1979-1989).
- Dua kali Finalis NBA MPV (1971, 1985)
- 10 kali All-NBA Team (1971-1973, 1974, 1976-1977, 1980-1981, 1984, 1986).
- Lima kali All-NBA Second Team (1970, 1978-1979, 1983, 1985).
- Lima kali NBA All-Defensive First Team (1974-1975, 1979-1981)
- Enam kali NBA All-Defensive Second Team (1970-1971, 1976-1978, 1984).
- NBA Rookie of The Year (1970)
- NBA All-Rookie Team (1970); dan banyak lagi

Prestasi :

- Juara NBA (1971) bersama Milwaukee Bucks
- Juara NBA (1980, 1982, 1985, 1987, 1988) bersama LA Lakers
Unknown Biografi

Remaja Ini Tetap Hidup dengan Besi Menancap di Kepalanya!


Seorang remaja 17 tahun di China sudah selayaknya bersyukur. Pasalnya, dia baru saja selamat dari besi yang menancap kepalanya, masuk hingga otaknya.

Seperti diberitakan Daily Mail pekan ini, Wang Xin pada 5 Januari lalu tengah magang di sebuah pabrik di Qinghuangdao, provinsi Hebei, sebelah utara China.

Saat tengah asyik memulai pengalamannya sebagai pekerja, tiba-tiba dari atas jatuh batangan besi sepanjang 35cm. Ujung besi itu yang runcing berada di posisi bawah. Alhasil, benda itu sukses menancap di kepala Wang.

Histeris, Wang lantas dilarikan ke rumah sakit. Dalam pemeriksaan sinar-X, ditemukan besi tersebut masuk ke kepala Wang hingga ke otak sepanjang 3cm.
sumber: tempo.co
Unknown Berita

Kisah Bertaubatnya Seorang Pemimpin Komunis LEON TROTSKY

Leon Trotsky adalah salah seorang yang paling terkenal di antara sejawatnya di partai komunis, salah seorang pemikir terbesar dikalangan mereka, dan termasuk orang kedua setelah Lenin. Ia pernah memegang urusan luar negeri setelah terjdinya pemberontakan, bahkan semua permasalahan yang berkaitan dengan peperangan diserahkan kepadanya. Ia seorang Yahudi tulen, nama aslinya adalah Brustalin, Lahir pada Tahun 1879 M, dan diasingkan dari negerinya pada tahun 1940 M.

Namanya sangat terkenal, demikian juga banyak sekali orang yang menulis biografinya, namun-sangat disayangkan sekali- sedikit sekali orang yang menceritakan tentang keislamannya. Disebutkan dalam sebuah majalah Islam yang bernama al-Hidayah, edisi ke-7 jilid I, sebagai berikut: “Trotsky memeluk Islam ditengah-tengah lingkungan yang tidak mengenal Islam.”

Dibawah judul tersebut disebutkan :

Surat kabar yang telah menceritakan tentang masuknya Trotsky ke dalam agama Islam, yakni ketika ia diasingkan ke Turki. Disebutkan kisah tentang keislamannya bahwasanya ketika mengidap suatu penyakit di Astanah, ia memanggil mufti Astanah untuk menjenguknya dan mufti itupun memenuhi undangan tersebut. Pada waktu itu, pertemuan mereka disaksikan oleh reporter Koran “Waqtut Turkiyah”. Dalam perbincangannya, Trotsky berkata : “Dahulu aku adalah seorang penganut Yahudi, hanya saja landasan agamaku tidak sesuai dengan beberapa rabbi (pendeta Yahudi) sehingga mereka mengharamkan dari agama yang aku anut. Namun, semua itu tidak terlalu aku perhatikan. Sebab, landasan agama bangsa Israil tidak bisa membuat aku berkembang sehingga aku pun tidak memprotes ataupun merasa keberatan.”
Adapun sekarang ini-sementara usiaku terus bertambah,sebagaimana orang-orang lain- aku sangat membutuhkan keyakinan dan agama samawi yang benar. Oleh karena itu, pernah suatu hari aku berpikir untuk memeluk agama Nasrani, namun aku mengurungkan niat itu karena kebencianku untuk memeluk agama kekaisaran yang sewenang-wenang dan tindakan para rahib (pastor) yang jahat. Akhirnya, dihadapanku tidak ada pilihan lain selain agama Islam, yang telah kuteliti dengan seksama dan aku mendapatkan berbagai keutamaan yang mulia di dalamnya.
Di antara keutamaan yang aku dapatkan adalah
Islam menganjurkan pemeluknya untuk berdiskusi dan melakukan penelitian terhadap pokok-pokok yang melandasi agama ini. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk memeluk agama ini, lalu mufti yang terhormat akan makan malam bersamaku, kemudia beliau akan mengajarkan syari’at-syari’at Islam secara menyeluruh.” [1]

Setelah memaparkan berita tersebut, Syaikh Muhammad al-Khadr Husain mengomentari berita tersebut, beliau berkata : “Trotsky telah menceritakan kepada kita bahwa ia memeluk agama Islam setelah melakukan penelitian secara seksama terhadap hakikat syari’atnya yang indah.”
Barang siapa yang memperhatikan bahwasanya Trotsky yang hidup dan tumbuh ditengah-tengah lingkungan yang sama sekali tidak Islami, didoktrin dengan keyakinan berlandaskan asas yang tidak sesuai dengan tabiat agama yang lurus, dan tinggal dikalangan orang-orang yang menentang Islam maka dapat dipastikan bahwa orang sepertinya tidak mungkin masuk Islam kecuali atas dasar atau hujjah yang jelas.
Bukanlah suatu hal yang aneh bila Trotsky memeluk agama Islam. Sementara di pihak lain, sekelompok orang tertentu yang sudah bertahun-tahun memeluk agama Islam malah berpaling dari agama yang dianutnya. Sekelompok orang yang berpaling tersebut belum memperhatikan hakikat Islam yang sebenarnya, sebagaimana seorang petualang yang mencari kebenaran hakiki. Semua ajaran Islam hanyalah bagaikan gambar-gambar yang tertempel oada hati mereka, tanpa mereka mengenali rahasia-rahasia yang ada dibaliknya. Sebenarnya mereka yang menjauh dari Islam, bukanlah disebabkan karena tidak mengetahui sama sekali tentang agama tersebut.

Satu keinginan kita yang terpenting yaitu memperbaiki cara dan metode pembelajaran dan pengajaran Islam yang benar, dengan demikian, hal itu akan memudahkan setiap orang yang sedang mempelajari hakikat ajaran Islam untuk sampai pada inti syari’at itu dan menembus hikmahnya yang agung.
Seandainya orang-orang yang bertanggung jawab dalam urusan agama berusaha keras dengan memaparkan hujjah yang jelas dan penjelasan tentang hikmah maka tentulah orang yang memeluk agama Islam seperti Trotsky akan bertambah banyak.”[2]
Wallahu A’lam.


Note :
[1] Al-Hidaayatul Islaamiyyah karya Muhammad al-Khadr Husain, jam’u dan tahqiq ‘Ali ar-Ridho al-Husaini (hal.163) Lihat juga surat kabar al-Ahraam edisi ke-19, April tahun 1929M.
[2] Al-Hidaayatul Islaamiyyah (hal.163-164)

Sumber : Diketik ulang dari buku “Cara Bertaubat Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah” karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd. Hal 443-445. Cetakan 1 – 1421 H. Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
Unknown Biografi

Inilah Khottob Palestina yang Melihat Kesyahidannya di Padang Arofah

Kamis, 29 November 2012, alresalah net sampai ke kediaman komandan Nidhal Hassan di daerah Meghraqa, selatan Gaza, di tengah – tengah kerumunan wanita yang berkumpul di kamp khadra’yang dipasangi panji – panji bendera Izuddin Al-Qassam dan foto Muhammad Al-Ja’bary.

Sedih, haru, dan gembira menyelimuti suasana kediaman Nidhal. Berkali – kali ibu Nidhal Hassan mendapatkan ucapan bela sungkawa dan selamat atas syahidnya anak beliau. “Alhamdulillah, Rabb kami telah mewujudkan impiannya. Anak saya syahid. Hari ini adalah hari pernikahannya dan tidak ada yang menangisinya” tutur ibunda komandan yang dijuluki Khottob Palestina itu.


Sang Khottob dari Palestina Berasal dari keluarga Mujahid


Pada hari Ahad, 3 Desember 2012, di situs resminya, Izuddin Al-Qassam memosting tentang kesyahidan dan biografi singkat dari komandan Nidhal Muhammad Hassan. Hari Senin, 17 November 1980, seorang anak yang berbakti, pejuang, pemberani dan baik agamanya di masa mendatang, telah lahir dengan nama Nidhal Muhammad Hassan.
    ......“Alhamdulillah, Rabb kami telah mewujudkan impiannya. Anak saya syahid. Hari ini adalah hari pernikahannya dan tidak ada yang menangisinya” tutur ibunda komandan yang dijuluki Khottob Palestina itu.....

Dia dari keluarga mujahid dan sangat memperhatikan ajaran - ajaran Al-Qur’an. Dari usia dini dia telah dididik untuk menanamkan di hatinya pentingnya menjaga tanah suci, Islam adalah sistem hidup, dan sangat ambisi dengan jihad.


Beliau memulai pendidikan dasarnya di sekolah Al-Ghauts, kamp nushairat, pusat jalur Gaza.dan beliau menyelesaikan sekolah menengahnya di madrasah Khalid bin Walid. Beliau senantiasa mendatangi dan aktif di Masjid Al-Iman di Meghraqa. Beliau memiliki interaksi yang kuat dengan Al-Qur’an Al-Karim.


Pada tahun 1998, beliau bergabung dan aktif di harokah Al-Muqowamah Al-Islamiyyah, Hamas. Pada tahun yang sama, Nidhal pun ikut “kendaraan” Ikhwanul Muslimin. Di saat  kecamuk pertempuran intifadha kedua, beliau bergabung dengan brigade Izuddin Al-Qassam, Pada permulaan tahun 2000 melalui komandan Al-Qassam Abu Bilal Adnan Al-Ghol. Dari komandan Abu Bilal lah, Hassan belajar artileri.

    .....beliau menulis surat kepada isterinya “Diharapkan mengangkat kedua telapak tangan kepada Ilah dengan berdoa  untuk mujahidin agar Allah menjadikan serangan – serangan mereka  sebagai api yang menyala – nyala bagi para penjajah. Dan agar Ia
membutakan penglihatan musuh – musuh dari melihat sudara – saudara kami mujahidin serta menjaga pemimpin – pemimpin kami”.....

Merasakan Kehadiran Syahidnya

Dua minggu sebelum kesyahidannya, beliau selalu membericarakan tentang syahid kepada keluarganya. Pada tanggan 11 November 2012, beliau menulis surat kepada isterinya “Diharapkan mengangkat kedua telapak tangan kepada Ilah dengan berdoa  untuk mujahidin agar Allah menjadikan serangan – serangan mereka  sebagai api yang menyala – nyala bagi para penjajah. Dan agar Ia membutakan penglihatan musuh – musuh dari melihat sudara – saudara kami mujahidin serta menjaga pemimpin – pemimpin kami”.

    ......“Aku merasakan kesyahidan telah meliputiku, para bidadari telah meminta dan rindu kedatangan seorang pengantin pria, dan saudara – saudaraku yang syahid telah menunggu”......

Pada tanggal 12 November 2012 ia mengirim surat kepada isterinya yang isinya “Aku merasakan kesyahidan telah meliputiku, para bidadari telah meminta dan rindu kedatangan seorang pengantin pria, dan saudara – saudaraku yang syahid telah menunggu”. Pada hari yang muliah di masa – masa idul Adha, di padang Arofah, beliau melihat bahwa kesyahida jaraknya amat dekat dengannya.

Ternyata Allah mentakdirkan beliau syahid setelah menunaikan ibadah haji. Pada hari kedelapan dari pertempuran “batu – batu Sijjil”, Rabu 21 November 2012, menjelangan shalat maghrib, peswat – pesawat zionis laknatullah membombardir rumah Abu As-Sa’dy, yang mana di dalamnya terdapat Abu Riyadh (Nidhal Hassan) dan tiga rekan dari pejuang Al-Qassam. Komandan Nidhal Muhammad Hassan ditemani Rami Ubaid, Muhammad Abu Atwei, dan dua orang bersaudara, Sa’dy dan Muhammad, berangkat menuju Rabb mereka dengan membawa gelar syuhada. Allahu Akbar!(voa-islam)
Unknown Biografi

Gedung Berliuk (Polandia)


Gedung yang berliuk-liuk ini didesain oleh Szotynscy Zaleski, terinspirasi oleh kisah dunia peri buatan Jan Marcin Szancer dan lukisan seniman Swedia ,Per Dahlberg. Gedung yang berada di Polandia ini memiliki luas 4000 meter persegi di pusat perbelanjaan Sopot, Polandia.
Unknown Fakta, Unik dan Aneh

Ditemukan Ikan Bermata Tiga di Argentina


Seorang nelayan berusia 21 tahun di Cordoba, Argentina, secara tak sengaja menangkap ikan bermata tiga di saluran air dekat Pembakit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) setempat. Ingin tahu?
Menurut Gizmodo, Julian Zmutt awalnya mengaku mengetahui ikan ini bermata tiga karena kondisi saat itu sedang gelap.

"Saat itu kami sedang memancing dengn kondisi gelap. Setelah menyorot ikan dengan senter, baru saya mengetahui ikan ini memiliki mata tiga," katanya.
Sontak, kemunculan ikan ini membuat warga setempat menjadi khawatir karena penampakan hewan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya. Para warga ini takut, ikan tersebut merupakan hasil mutasi akibat paparan air dari PLTN.
Karenanya, Zmutt hanya akan menyimpannya dan tak akan memakannya sebelum akhirnya diawetkan.

sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1792001/wah-ditemukan-ikan-bermata-tiga-di-argentina

Ibnu Jarir Ath Thobari: Ambisi Besar Saat Ini Telah Mati

Ibnu Jarir Ath Thobari (Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Kholid Ath Thobari) adalah ulama besar yang bisa jadi teladan dalam semangat untuk kita. Beliau adalah pemilik kitab tafsir yang berjilid-jilid. Sampai disebutkan totalnya berjumlah 3000 lembaran ketika beliau menulisnya, itu pun dikatakan sebagai ringkasan. Beliau juga memiliki kitab tarikh (sejarah) yang begitu masyhur. Beliau adalah imam dalam berbagai bidang ilmu seperti tafsir, hadits, fikih, dan tarikh. Kisah beliau berikut menunjukkan bagaimana beliau memiliki semangat yang tinggi dalam menulis, mengkaji Islam dan membuat karya besar. Semangat beliau ini sulit kita temukan pada zaman-zaman kita ini.


Al Khotib Al Baghdadi dalam kitab tarikhnya berkata, “Aku pernah mendengar ‘Ali bin ‘Ubaidillah bin ‘Abdul Ghoffar Al Lughowi (lebih terkenal dengan sebutan As Samsamani), ia menceritakan bahwa Muhammad bin Jarir Ath Thobari pernah menetap selama 40 tahun dan menulis setiap harinya 40 halaman.

Dan telah sampai kisah kepadaku dari Abu Hamid Ahmad bin Abi Thohir Al Faqih Al Isfaroini, ia bekata, “Seandainya seseorang bersafar ke China lantas ia menemukan kitab tafsir karya Ibnu Jarir, maka ia akan temukan tidak begitu banyak (dari kenyataan, pen).” Atau beliau mengucapkan perkataan semakna dengan itu.


Al Qodhi Abu ‘Abdillah Muhammad, ia berkata bahwa ‘Ali bin Ahmad Ash Shona’ Ubaidullah bin Ahmad As Samsar dan ayahku berkata bahwa Abu Ja’far Ath Thobari pernah berkata pada murid-muridnya, “Apakah kalian punya semangat untuk menulis tafsir Al Qur’an?” “Berapa lembar yang mau ditulis?”, tanya murid-muridnya. Jawab Ath Thobari, “Tiga puluh ribu (30.000) lembar.” Mereka malah menjawab,


هذا مما تفنى الاعمار


“Menulis seperti itu malah menghabiskan umur kami.” Akhirnya kitab tersebut selesai dan lebih diringkas yang akhirnya menjadi sekitar 3000 lembaran.


Ath Thobari berkata lagi pada murid-muridnya, “Apakah kalian punya semangat untuk menulis kitab tarikh (sejarah) alam semesta mulai dari Adam hinggga saat ini?” “Berapa lembar yang mau ditulis?”, tanya murid-muridnya. Ath Thobari
menyebut sebagaimana kitab tafsir tadi, lalu mereka pun menjawab semisal itu. Lantas Ibnu Jarir Ath Thobari berkata,

انا لله ماتت الهمم

“Inna lillah … Semangat (ambisi) manusia saat ini telah mati.” (Tarikh Baghdad karya Al Khottib Al Baghdadi, 2: 163)

Memang benar kata beliau, ambisi besar untuk menghasilkan karya spektakuler yang bermanfaat bagi Islam untuk saat ini telah tiada. Hanya segelintir saja yang barangkali punya ambisi atau himmah besar dalam menuntut ilmu, amalan dan dakwah. Uswah atau teladan dari ulama terdahulu seperti ini yang patut kita ikuti.

Ya Allah, karuniakanlah pada kami himmah (ambisi) yang besar dalam ilmu, amal, dan dakwah serta dalam karya besar yang bisa bermanfaat untuk umat Islam.
Unknown Biografi

Kucing Siluman Berpunggung Mirip Manusia


LENSAINDONESIA.COM: Wonocolo Surabaya geger dengan temuan kucing oleh warganya. Warga meyakini, kucing yang ditemukan Imam Rofi adalah kucing jadi-jadian dari pelaku pesugihan. Kucing yang memiliki kemiripan seperti manusia di bagian punggung ini ditangkap Imam di Jl ubi.
“Kucing ini saya temukan Sabtu pagi kemarin. Ketika itu, kucing ini melintas di jalanan dan nampak linglung,” tutur Imron Rofi’i (36), penemu kucing pada LICOM, Selasa (29/1/2013).
Menurutnya, yang menguatkan kucing ini merupakan kucing jadi-jadian selain punggung menyerupai bentuk punggung manusia, ekor kucing mirip tikus dan memiliki kuku yang berbeda seperti memegang uang. Selain itu, kucing ini juga patuh dan menurut ketika disuruh duduk atau berdiri.
Imam menyebut, sebelum ditemukannya kucing yang memiliki warna hitam ke abu-abuan, warga sekitar kerap mengaku sering kehilangan uang. Saat ditanyakan ke `orang pintar`, penghasilan kucing ini seharinya mencapai Rp 1,5 juta. “Dari orang pintar kucing ini memang jadi-jadian dan penghasilannya mencapai jutaan rupiah,” tutupnya.
Kini kucing `siluman` itu ditempatkan dalam kurungan bambu di rumah Imam, Jl Wonocolo Gg IV No 19, Surabaya. Sementara itu, terlihat beberapa petugas Polsek Wonocolo datang ke lokasi untuk melakukan pengamanan terkait banyaknya animo masyarakat yang ingin melihat kucing itu. @rakhman_k
Unknown Berita

Jepang Telah Berhasil Membuat Makanan dari Kotoran (Tinja) Manusia?


Mitsuyuki Ikeda, ilmuwan asal Okayama Laboratory yakin bahwa banyak protein bagus di dalam kotoran manusia yang bisa dimanfaatkan. Untuk itu, ia mencari cara untuk mengekstraknya, mencampurnya dengan saus steak, dan berhasil membuat kotoran (tai) itu menjadi makanan.
Orang mungkin bertanya-tanya apa alasannya melakukan hal itu. Tetapi ternyata, alasan utamanya adalah permintaan dari pemerintah Tokyo sendiri.

Sebagai informasi, Tokyo saat ini kewalahan dengan lumpur selokan bawah tanah, dan satu-satunya cara untuk mengatasinya selain dengan membuang ke laut adalah dengan memakan ‘kotoran-kotoran’ tersebut.

Saat diteliti, Ikeda mendapati bahwa lumpur itu penuh dengan protein karena banyaknya konten bakteria di sana. Setelah dikombinasikan dengan peningkat reaksi dan menempatkannya di mesin ajaib yang disebut ‘exploder’, akhirnya steak buatan berhasil dibuat.

Lumpur kotoran itu mengandung 63 persen protein, 25 persen karbohidrat, 3 persen vitamin yang larut dalam lemak, serta 9 persen mineral. Adapun steak buatan yang dihasilkan pun warnanya juga merah, jadi konsumen tidak akan mengetahui bahwa yang akan ia makan merupakan tinja olahan.

“Dari uji pertama, orang-orang yang sudah mencobanya menyebutkan, rasanya seperti daging sapi,” sebut Ikeda, seperti dikutip dari Digital Trends.

Menurut Ikeda dan rekan-rekannya, cara ini merupakan solusi sempurna untuk mengurangi jumlah limbah dan emisi dari perut. Namun sayangnya, masih ada kekurangan dari solusi yang ditawarkan Ikeda. Biaya untuk memproduksi ‘Daging’ buatan itu 10 sampai 20 kali lebih mahal dibandingkan dengan harga daging sapi sungguhan.
Unknown Fakta

MAKAN SAJA DULU ITU SEMUA

 
Setelah melewati 3 bukit dan ngarai, sang petani tiba di rumah kyai.
Kyai menanyakan maksud kedatangannya.
Petani (P) : Saya ingin bertanya, apakah kepiting sawah itu halal
atau haram ?
Kyai (K) Sebelum menjawab pertanyaan kamu saya ingin dulu
bertanya, apakah kamu punya sawah ?
P: Punya , Kyai
K: Apakah di sawah yang kamu sedang tanami itu kamu bisa
memancing belut?
P: Iya, kyai, bisa
K: Apakah kamu punya empang ?
P: Punya, Kyai
K: Apakah di empangmu dipelihara aneka ragam ikan, sperti mujair,

tawes, mas, nila, gurame ?
P : Iya , Kyai
K: Apakah kamu juga beternak ayam atau bebek seperti petani di sini?
P Iya, Kyai
K: Nah , kalau begitu, makan dulu saja itu semua, janganlah dulu
kamu persoalkan kepiting sawah, ayam, itik, ikan itupun mungkin
tak habis kamu makan, jangan kau susahkan hidupmu dengan
persoalan kepiting sawah.
Unknown Cerita Lucu